Sabtu, 21 Juni 2014

Perjalanan

Perjalanan

Marka jalan di penghujung kepunahan
kepulan asap rokok dan kendaraan menjadi teman perjalanan
sayup rerumputan mencumbu langit berawan
cengkrama burung dan cacing melahirkan kemesraan siang itu
begitu juga petak sawah dan pematang
yang tak kalah menyambut bak permadani
menyajikan hijau tak terkalahkan

ku susun molek pertanyaan untuk pujaan
dalam pesakitan
ku merangkak
ada apa? mau kemana?
membungkus penasaran di palung hati terdalam
ku beranikan
ku tanyakan
siapa gerangan?

kau eja hurufhuruf menjadi tak bermakna
hati tebujur kakau tak bernyawa
di antara hamparan semesta
tersungkur dengan bibir berbusa
menganga
bak cakrawala derita

rintik air mata berbuah mutiara hikmah
memercik aspal membasuh luka indah
menjumpai senja bersama anggukkan batas waktu
oh... petang telah tiba
kobaran lafaz azan  memanggil tuk berjumpa

aku ingin pulang
mengupas perasaan sendu yang kau lantunkan
menyeru bintang yang kedinginan
malam ini
tanpa pelukan

17-6-2014

Tak Bertuan

Tak Bertuan

Hujan menyapa malam ini dengan sendu
diiringi lafaz merdu menyiarkan seribu rindu tak bertuan

lihatlah..
bulan tersungkur di punggung langit
memaksaku kembali ke peraduan

angin hilir mudik menyampaikan rindu tak bertuan
rintik hujan mendekap malam
dengan kaca mata mencekam
mencari pemilik rindu tak bertuan

18-6-2014

Galaxy

Galaxy

Fantasi, ribuan bola warna-warni menyambut bak permadani
kepulan asap rokok tak tau arah pulang
menjadi pewangi ruangan
ruangan yang mencekik penciuman
di antara pose-pose dinding kiri kanan
tiap pasangan meneguk senja bersama minyak wangi
menanti petang romantis nan indah bisik mereka
tapi, di sini kelam sayang
namun tak mencekam

18-6-2014