Only Hope
by Mandy Moore
Suzy Miss A
There's a song that's inside of my soul.
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold.
But you sing to me over and over and over again.
So, I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.
Sing to me the song of the stars.
Of your galaxy dancing and laughing and laughing again.
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that you have for me over again.
So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you're my only hope.
I give you my destiny.
I'm giving you all of me.
I want your symphony, singing in all that I am
At the top of my lungs, I'm giving it back.
So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.
hmmmmm, hmmmmm, oooooh.
Bismillah... niatkanlah segala hal yang kita lakukan hanya untuk mencari keridhoan Allah swt. tetap Istiqomah di jalanNya dan semangat!
Selasa, 26 Februari 2013
Minggu, 17 Februari 2013
Cemburunya Al-Qur'an
Cemburunya Al-Qur'an…
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa cemburu,
ia mungkin iri dengan handphone yang setiap saat hampir selalu dalam genggaman begitu ada pesan langsung dilihat begitu ada telepon langsung diangkat
atau ia iri dengan twitter dan facebook yang notifikasinya mampu mengalihkan perhatian yang beritanya dilihat berkal-kali sehari yang kalimatnya dicermati bahkan dinanti
atau ia iri dengan teman sejenisnya, novel, majalah, buku-buku yang tebalnya berkali-lipat tapi mampu dilahap dengan singkat
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa cemburu ia bisa saja marah dan memutuskan hubungan dengan pemiliknya karena mereka lalai, tak memprioritaskannya
tapi kawan, ‘cemburu’nya Al-Qur’an itu unik, bukan sekedar cemburu karena egois tak diperhatikan ia tak sedih apalagi marah, ia tak berontak, apalagi merengek minta diperhatikan
cukup baginya memberi kita pelajaran dengan membuat kita lupa padanya membuat bagian darinya yang telah melekat dalam ingatan meluap satu per satu
dan ‘cemburu’ itu lebih menyedihkan dibanding marahnya pihak lain yang cemburu karena saat pihak lain cemburu, bisa jadi mereka hanya marah dan siap membaik saat kita kembali
tapi saat Al-Qur’an ‘cemburu’, ia akan meluapkan ingatan kita tentangnya yang membuat kita tertatih, saat ingin kembali padaNya Ia terlalu spesial, yah, Al-Qur’an terlalu spesial untuk dibandingkan dengan apapun, terlalu mahal untuk disejajarkan dengan apapun maka tak ada kamus kata cemburu dalam hidupnya..
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa cemburu,
ia mungkin iri dengan handphone yang setiap saat hampir selalu dalam genggaman begitu ada pesan langsung dilihat begitu ada telepon langsung diangkat
atau ia iri dengan twitter dan facebook yang notifikasinya mampu mengalihkan perhatian yang beritanya dilihat berkal-kali sehari yang kalimatnya dicermati bahkan dinanti
atau ia iri dengan teman sejenisnya, novel, majalah, buku-buku yang tebalnya berkali-lipat tapi mampu dilahap dengan singkat
Kalau saja Al-Qur’an punya rasa cemburu ia bisa saja marah dan memutuskan hubungan dengan pemiliknya karena mereka lalai, tak memprioritaskannya
tapi kawan, ‘cemburu’nya Al-Qur’an itu unik, bukan sekedar cemburu karena egois tak diperhatikan ia tak sedih apalagi marah, ia tak berontak, apalagi merengek minta diperhatikan
cukup baginya memberi kita pelajaran dengan membuat kita lupa padanya membuat bagian darinya yang telah melekat dalam ingatan meluap satu per satu
dan ‘cemburu’ itu lebih menyedihkan dibanding marahnya pihak lain yang cemburu karena saat pihak lain cemburu, bisa jadi mereka hanya marah dan siap membaik saat kita kembali
tapi saat Al-Qur’an ‘cemburu’, ia akan meluapkan ingatan kita tentangnya yang membuat kita tertatih, saat ingin kembali padaNya Ia terlalu spesial, yah, Al-Qur’an terlalu spesial untuk dibandingkan dengan apapun, terlalu mahal untuk disejajarkan dengan apapun maka tak ada kamus kata cemburu dalam hidupnya..
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Sumber : Grup Motivasi Islam
Pesan
Pesan
oleh n3n
Pesan perenggut keceriaan
Saat ku terima
Tersungging bibir merah jambu
Kemudian ku baca
…………………….
Gigit bibir jurus terjitu
Tikam. Terhimpit
Mendesak. Tak ada waktu!
Getar hati terus menderu
Oh…. Ternyata…..
Aku keliru, berharap menyukai
Perilakuku. Hurufhuruf dirangkai
Memberitahu jiwa terbelenggu
Terdiam. Raga tertusuk buah rindu
5-12-2012
Palung Rindu
Palung
Rindu
oleh n3n
Teduh rindu menyapa cahya
Secuil ranum menjadi kado cinta
Dikecup lembut membakar binasa
Lenyap di pangkuan riuh
tanpa tanda
Gemerlap dalam pesta dunia
Berpisah berbalik arah
Melambai hadirkan rasa tak biasa
Kelak, aku kan menjemputmu
di palung hati tak jamah itu
16-2-2013
Cinta
Cinta…
oleh ARaFa
Aku
takmengerti kiasan
pelangi
yang enggan tenggelam ini
Hanya
bisa dirasa
Menabuh
gemuruh
mematik api dalam hati
Wahai
kau yang tak mampu biaskan lara
Rasakanlah
hujan lembut sayap hatiku
Hingga
kau kan mampu
mengelus
cinta yang kini
Untukmu
16/2/2013
Sabtu, 16 Februari 2013
Hand Out Perkembangan Peserta Didik
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
HAND OUT PERKULIAHAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A. KONSEP
PERKEMBANGAN DALAM KONSTELASI PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN
- KONSEP PSIKOLOGI
ETIMOLOGI
l Psyche
berarti jiwa atau ruh
l Logos berarti
ilmu
Secara
etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa atau ruh
TERMINOLOGI
o
Ruh atau jiwa tidak dapat diamati, sulit diukur, sulit
telaah secara ilmiah, yang dapat diamati, diukur, dan ditelaah secara ilmiah
adalah perilaku organisme sebgai wujud adanya jiwa/ruh atau berbagai proses
mental.
o
Secara etimologi psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku dan proses mental organisme.
- PERKEMBANGAN SEBAGAI CABANG PSIKOLOGI
Psikologi
termasuk ilmu yang sudah tua karena mulai dikenal sejak sebelum Masehi. Pada
tahun 400 SM, Hipokrates mengaitkan karakteristik kepribadian dengan tipe tubuh
dan mengajukan teori fisiologis (lawan dari teori demonologis) tentang penyakit
mental. Sedangkan pada tahun 350
SM, Aristoteles melakukan observasi
objektif perilaku manusia. Meskipun masih psekulatif, perlu diakui bahwa
psikologi sudah ada sejak zaman ini.
Seiring dengan
perkembangan ilmu terutama sejak berkembangnya ilmu ilmiah kajian tentang
psikologi banyak dilakukan. Sesuai dengan semakin kompleksnya subjek atau
substansi kajian maka bermunculan cabang-cabang psikologi.
a. Psikologi umum
adalah psikologi yang mempelajari kaidah-kaidah perilaku atau proses mental
organisme secara umum, yang kajiannya mencakup ilmu dasar perilaku dan proses
mental, kecerdasan, bakat, minat, motivasi, dan lain-lain.
b. Psikologi
pendidikan adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam setting
pendidikan, yang kajiannya mencakup perilaku-perilaku yang mendasari
pembelajaran seperti motivasi belajar, konsentrasi,
1690 à
John Locke mengembangkan pendapat Hobbes satu langkah lebih maju dengan
menyatakan bahwa saat lahir pikiran adalah seperti kertas kosong (tabula rasa)
- PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
- MANFAAT PSIKOLOGI PERKEMBANGAN BAGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
B. KONSEP
PERKEMBANGAN
n Pertumbuhan
(growth)
Perubahan
yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar
n Kematangan
(maturation)
Perubahan
kualitatif fungsi psiko-fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan
fungsinya. Perubahannya alamiah dan hasil belajar
n Belajar
(learning)
Perubahan
perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif
n Latihan
(exercise)
Perubahan
perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek
psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif
Growth, maturation, learning, exercise
sama-sama menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan organisme mengalami
perkembangan (development)
Perkembangan terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat
betemunya antara sperma dengan sel telur sampai akhir hayat
Perkembangan adalah perubahan sepanjang hayat (changes
over time) baik melalui proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun
melalui latihan.
- DINAMIKA PERILAKU MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
Yang dimaksud perspektif
psikologi adalah cara pandang/model analisis terhadap perilaku atau proses
mental organisme, pada mata kuliah ini terutama dalam konteks perkembangannya.
Seorang guru atau yang profesinya berkaitan dengan perilaku perlu memahami
perspektif psikologi sedikitnya karena alasan berikut.
a. perilaku atau proses mental organisme bersifat
kompleks
b. hanya sebagian kecil perilaku atau proses mental
organisme yang dapat dijelaskan oleh satu perspektif
c.
agar lebih memahami
mekanisme perilaku atau proses mental organisme
Perspektif
psikologis yang dimaksud mencakup perspektif biologis, behaviorisme, kognitif, dan
perspektif humanistik.
PERSPEKTIF BIOLOGIS
Tokoh
utama perspekltif ini adalah Hipokrates. Ia adalah Bapak ilmu kedokteran yang
sangat peduli terhadap perkembangan perilaku dan proses mental manusia
dianalisis dari sisi biologis.
Perspektif
biologis berupaya mengkaitkan perilaku atau proses mental organisme dengan
peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh terutama di dalam
otak dan sistem syaraf. Bagi Hipokrates yang mendasari
perilaku
dan proses mental organism adalah neurobiology. Perilaku dan proses mental organisme sangat ditentukan oleh
perkembangan neurobioly pada kedua belahan otak organism.
Implikasi bagi pendidikan
Berdasarkan analisis perspektif biologia pendidikan
terutama difokuskan pada upaya optimalisasi kedua belahan otak organisme, yang
dalam hal ini peserta didik.
PERSPEKTIF BEHAVIORISTIK
Tokoh perspektif ini yang paling terkenal
diantyaranya Ivan P. Pavplop dan John. B. Watson.
Perspektif ini memandang perilaku sebagai aktivitas
suatu organisme yang dapat dideteksi, seperti berbicara, tertawa, dan menangis.
Pada perspektif ini yang dilihat perilaku organisme ketimbang pada otak dan
sistem syaraftnya.
Salah satu cabang perspektif ini adalah analisis stimulus
respons (S – R).
S – R mempelajari stimuli yang relevan di
lingkungan, respons yang ditimbulkan stimuli tersebut, dan hadiah atau hukuman
yang terjadi setelah respons tersebut. Stimulus (S) yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang merangsang organisme berperilaku atau melakukan proses mental.
Respon (R) adalah perilaku atau proses
mental yang ditunjukkan oleh organism.
Mekanisme perilaku menurut perkspektif ini sebagai
berikut.
a.
S – R
Pada mekanisme ini ketika stimulus atau
rangsangan untuk berperilaku datang maka
organism langsung berperilaku sebagai respons atau jawaban terhadap stimulus
tersebut. Para ahli psikologi berpendapat bahwa mekanisme perilaku ini termasuk
mekanisme perilaku tidak sadar. Misalnya, pada saat seseorang yang sedang
melamun dicubit dari bekalang ia langsung tersentak sembari berkata “aw” atau
“aduh” dan perilaku lainnya.
b.
S – O – R
Pada mekanisme ini perilaku terjadi pada saat
stimulus (S) dating lalu diterima organism (O) dan organism memberi respons.
Artinya, pada mekanisme ini stimulus tidak otomatis direspon langsung oleh
organisme, mungkin dirasakan dulu lalu direspon. Para ahli hamper berkesimpulan
bahwa perilaku ini termasuk perilaku sadar.
c.
S – O – r – W – e – R
Pada mekanisme ini, stimulus (S) diterima oleh organisme (O) melalui
reseptor (r) yang diteruskan ke world (W) untuk diproses yang selanjutnya
dimunculkan oleh efektor (e) dalam bentuk perilaku atau respons (R). Pada
dinamika ini yang dimaksud reseptor (r) adalah panca indra, world (W) adalah
proses kognitif termasuk perseptual, dan efektor (e) adalah fasilitas atau
perlengkapan pemunculan respons. Para ahli sepakan bahwa model perilaku inilah
yang disebut dengan perilaku sadar.
Implikasi bagi Pendidikan
Implikasinyua
adalah bahwa berbagai proses pendidikan diharapkan mampu memfasilitasi
perkembangan perilaku sadar organism. Artinya model pengembangan mekanisme
perilaku yang ketiga seyogianya menjadi prioritas pengembangan perilaku peserta
didik.
PERSPEKTIF KOGNITIF
Dalam perspektif kognitif sebagian kembali pada akar
kognitif dari psikologi, yakni persepsi, daya ingat, penalaran, dan pemutusan
pilihan. Sebagian lagi sebagai reaksi terhadap behaviorisme. Perspektif ini didasarkan pada penelitian
tentang kognisi modern yang didasarkan pada asumsi berikut.
a. Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat
sepenuhnya memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme
b. Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif
dengan memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan oleh
ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan proses mental dasar.
Pada perspektif ini interpretasi menggunakan analogi
antara pikiran dan computer, yakni informasi yang masuk diproses dengan
berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan dg informasi lain
yang telah ada dalam memori, ditransformasikan, disusun kembali dan seterusnya.
Berikut ini contoh interpretasi perpsektif kognitif. Misalnya analisis tentang
respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal, dan
pernah menyakitkan.
a. Respons
terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung lemah/tidak diabaikan.
b. Respons
terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal.
c.
Respons terhadap cemoohan orang yang pernah
menyakitkan cenderung lebih agresif dan
kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau dikenal saja.
Ini bisa
terjadi karena pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur
kognitif menurut istilah Piaget (tidak dikenal, dikenal, dan pernah
menyakitkan) yang mengendalikan perilaku organism.
Implikasi bagi Pendidikan
a. Pembelajaran
semestinya dirangcang agar menumbuhkan kesan positif serta mengokohkan struktur
keilmuan dan ketepatan konsep yang tepa. Ini amat penting karena hasil
pembelajaran saat ini akan membentuk struktur kognitif tentang kesan
pembelajaran tertentu dan menumbuhkan struktur keilmuan yang keduanya akan
menjadi dasar bagi pembelajaran selanjutnya.
b. Pembelajaran
sebaiknya diawali dengan apersepsi, yakni proses mengaitkan isi pembelajaran
yang akan disampaikan dengan struktur kognitif atau pengalaman pembelajaran
yang sudah ada pada diri peserta didik.
c.
Pembelajaran semestinya mempertimbangkan entering behavior dan struktur kognitif
peserta didik.
PERSPEKTIF PSIKOANALISIS
Tokoh utama
perspektif ini adalah Sigmund Freud.
Salah satu pengikutnya adalah Gustav Jung. Asumsi dasar teori Freud adalah
bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconscious).
Mesti Jung sebagai murid dan pengikut Freud, tetapi dalam konsep ini Jung
berpendapat bahwa perilaku manusia pada prinsipnya merupakan collective unconscious (ketidaksadaran
kolektif).
Menurut
Freud sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa manusia nerperilaku
didorong oleh instink dasar yang sama seperti hewan (terutama seks dan agresi.
Dinamika
perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super ego. Id merupakan instink atau
naluri. Oleh sebab itu jika manusia berkembang hanya instinknya saja tidak ada
bedanya dengan hewan. Oleh sebab itu id sering disebut dorongan hewani. Id
tidak mengenal benar dan salah dan senantiasa bergerak berdasarkan prinsip pleasure, yaitu kenikmatan atau
kesenangan. Sementara itu, ego merupakan unsur kepribadian yang berpegang teguh
pada prinsip kebenaran berdasarkan logika. Sedangkan super ego merupakan unsur
kepribadian yang bekerja berdasarkan moral. Jika perkembangan manusia didominasi
oleh perkembangan egonya saja ia akan seperti binatang tetapi jika yang
berkembang pada manusia hanya sisi super egonya saja ia akan seperti malaikat.
Menurut perspektif ini perkembangan yang ideal adalah perkembangan yang
seimbang antara id, ego, dan super ego.
Implikasi bagi Pendidikan
Proses
pendidikan seyogianya mengembangkan semua unsur kepribadian manusia, mencakup
fasilitasi perkembangan id, ego, dan super ego. Pentingnya perkembangan ide
agar manusia dinamis, sedangkan pengembangan ego ditujukan agar manusia menjadi
cerdas logika, dan pengermbangan super ego dipandang penting agar manusia
cerdas hati (jujur, bermoral, etis, bertanggung jawab, dan berjiwa sosial).
PERSPEKTIF FENOMENOLOGI
Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai psikologi humanistik. Perspektif ini
menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan, terutama dilihat dari
sisi potensi.
Perspektif ini memandang kekuatan motif utama
individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri. Manusia
memiliki potensi dan memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya
sampai penuh (aktualisasi diri).
Dinamika perilaku sangat ditentukan oleh proses
dinamika motivasi yang sehat, yakni dinamika motivasi yang ditandai dengan
pencapaian tujuan (goal). Dinamika motiovasi seseorang yang efektif adalah yang
ditandai dengan pencapaian tujuan. Keberhasilan mencapai tujuan saat ini
cendeung membuat manusia bergerak untuk menempuh tujuan berikutnya.
Ketidakpuasan manusia dalam pencapaian tujuan dipandang positif sebagai dasar
pencapaian aktualisasi diri. Sementara itu manusia yang gagal mencapai tujuan
dalam dinamika perilakunya ia akan frustrasi, yang biasanya ditunjukkan dengan
berbagai perilaku maladjustment seperti konvensasi, sublimasi, rasionalisasi, proyeksi,
regresi, represi, agresi, fiksasi, dan sebagainya.
Implikasi bagi Pendidikan
Membelajaran semestinya mampu memfasilitasi manusia
untuk sukses, dalam arti mampu mencapai tujuan dan terhidandar kondisi
frustasi. Sekecil apapun keberhasilan peserta didik dalam upayanya mencapai
tujuan perlu diapresiasi oleh pendidik karena keberhasilan merupakan motivator
untuk bergerak kembali dalam mencapai tujuan berikutnya, yang pada gilirannya
akan membawa manusia pada tangga aktualisasi diri.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
n Aliran Natvisme
Tokoh :
Schoupen Hower
Perkembangan
organisme ditentukan oleh faktor pembawaan (nativus).
Penelitian
Henry Goddaard terhadap keluarga Marin Kallikak
n Aliran Empirisme
Perkembangan
organisme ditentukan oleh faktor lingkungan
Teori
Tabula Rasa John Locke
Penelitian
J. B. Watson
n Aliran Konvergensi
Tokoh :
William Stern
Perkembangan
ditentukan baik oleh faktor pembawaan maupun lingkungan
Ada
determinasi faktor perkembangan
D. PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN
1.Cephalocaudal à
perkmbangan dimulai dari kepala menuju
kaki
2.Proximodistal à
perkembangan dari tengah menuju ke arah
luar,
dari arah
dekat menuju ke arah jauh
E.
TUGAS
PERKEMBANGAN
n Suatu
tugas pada periode perkembangan tertentu yang harus diselesaikan dengan baik
n Sumber
tugas perkembangan :
1. Tuntutan masyarakat
2. Sosial-budaya
3. Kematangan fisik
4. Norma agama
KEMATANGAN (MATURATION)
n KESIAPAN
PSIKOFISIK ORGANISME UNTUK MELAKUKAN FUNGSI-FUNGSINYA
n CONTOH :
PADA USIA 6/7 PERKEMBANGAN KOGNITIF MASUK PADA PERIODE OPERASIONAL KONKRET
à ANAK
SUDAH SIAP BERPIKIR LOGIS TETAPI HARUS DISERTAI DENGAN HAL-HAL KONRET
TUGAS PEKEMBANGAN 0-6 TH (MASA KANAK-KANAK)
n Belajar
berjalan
n Belajar
memakan makanan yang padat
n Belajar
berbicara
n Belajar
buang air kecil dan air besar
n Belajar
mengenal jenis kelamin
n Mencapai
kesetabilan jasmaniah fisiologis
n Membentuk
konsep-konsep sederhana
n Belajar
hubungan emosional dengan orla
n Belajar
melakukan / hubungan baik berdasarkan norma sosial/agama
TUGAS
PERKEMBANGAN ANAK USIA SD (6/7 S.D 12/13)
- Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
- Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
- Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
- Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
- Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung.
- Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
- Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata tingkatan nilai.
- Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
- Mencapai kebebasan pribadi.
F.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN ANAK USIAN SD
1. KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA SD
Perubahan
tubuh : sistem tulang, otot, dan keterampilan gerak
n Diferensiasi
tulang belulang, pada masa bayi berjumlah 27 berkembang menjadi 350 pada akhir
masa anak sekolah
n Diferensasi
terjadi dipengaruhi oleh faktor gizi dan
latihan
n Otot
anak laki-laki lebih kuat
n Secara
fisik anak perempuan lebih cepat matang dari pada anak laki-laki à teori heliosentris
n Koordinasi
gerakan halus meningkat
n Sudah
mampu melakukan gerakan manipulatif
Kesehatan
n Saluran
penafasan
n Influenza
n Infeksi
alat pencernaan
n Penyakit
gigi
n Radang
paru-paru
n Kecelakaan
fisik : gerakan motorik belum begitu seimbang, kurang hati-hati karena
keterbatasan berpikir logis
n Kebugaran
fisik lemah
2. PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
n Adalah
perkembangan pengendalian geraakan jasmaniah melalui kegitan pusat syaraf, urat
syaraf dan otot yang terkorrdinasi
n 4 kategori keterampilan motorik : (1) menolong diri sendiri, (2)
sosial, (3) bermain dan (4) sekolah
Prinsip
perkembangan motorik
n Perkembangan
motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf
n Belajar
keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang
n Perkembangan
motorik mengikuti pola yang dapat
diramalan
n Dimungkinkan
menentukan norma perkembangan motorik
3. KETERAMPILAN
PSIKOMOTORIK YANG PERLU DIKEMBANGKAN PADA ANAK SD
n Gerak
dasar lokomotor :
memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat
lain
n Gerak
nonlokomotor :
peregangan dan pelenturan tubuh
n Gerak
manipulatif :
keterampilan gerak yang memerlukan
koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lainnya
4. PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SD
n Konsep
kognitif
n Dinamika
perkembangan
n Tahapan
perkembangan
n Karakteristik
perkembangan
n Model
stimulasi
KONSEP KOGNITIF
n Teori
gestalt ; kurt koffka ; kognisi manusia keseluruhan akan lebih berarti dari
pada bagian-bagianà pembelajaran harus dimulai
dari keseluruhan
n Teori medan ; kurt lewin; setiap kognisi individu memiliki medan psikologis tertentu à semakin
anak ada dalam medan
belajar cenderung semakin terjaga kondisi kognisinya dalam situasi pembelajaran
n Teori
perkembangan kognitif ; jean piaget ; kognitif tidak lain dari struktur kognitif,
yakni segala pengalaman individu sejak lahir yang membentuk kerangka pikirannya
DINAMIKA PERKEMBANGAN KOGNITIF
n ASIMILASI
à proses integrasi persepsi, konsep atau pengalaman
baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada
n Rangsangan
atau pengalaman baru ditempatkan atau diklasifikasikan sesuai dengan struktur
kognitif yang sudah ada
n Asimilasi
tidak menyebabkan perubahan struktur kognitif tetapi mempekembangkannya
Tugas guru dalam rangka asimilasi
n Meletakan
dasar struktur kognitif yang tepat
tentang sesuatu konsep dalam kognisi anak
n Memperkaya
struktur kognitif semakin lengkap dan mendalam
n AKOMODASI
à jika rangsangan atau pengalaman baru sama sekali
tidak sesuai dengan struktur kognitif yang sudah ada
Dua cara mekanisme akomodasi
1) Membentuk struktur kognitif baru yang cocok
dengan rangsangan atau pengalaman baru
2) Memodifikasi struktur yang sudah ada sehingga
cocok dengan rangsangan atau pengalaman baru
G. PERKEMBANGAN
REMAJA DAN PERMASALAHANNYA
1. Konsep Perkembangan Remaja
a.
Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi. Secara etimologi,
psikologi berasal dari kata psyche dan logos (bahasa Yunani). Psyche berarti jiwa atau ruh sedangkan logos berarti ilmu. Jadi secara
etimologis psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa atau ruh. Sejak jaman
Yunani Kuno sampai abad 19 terminologi ini yang dipagang sebagai definisi
psikologi.
Pada akhir abad 19, seiring dengan berkembangnya ilmu ilmiah, definisi
psikologi sebagai ilmu jiwa banyak dipertanyakan. Salah satu prinsip ilmu
ilmiah menyatakan bahwa suatu ilmu disebut ilmiah apabila objek ilmu itu dapat
diamati (observable). Pertanyaan yang sering dilontarkan “Apakah
jiwa atau ruh dapat diamati? Di mana letaknya jiwa atau ruh?” Kedua pertanyaan
ini sulit dijawab secara ilmiah. Lalu bagaimana membuktikan adanya jiwa atau
ruh? Salah satu jawaban atas pertanyaan
ini adalah bahwa bukti dari adanya jiwa atau ruh adalah organism berperilaku.
Perilaku merupakan manifestasi dari adanya jiwa atau ruh pada organisme.
Sebagai manifestasi dari adanya jiwa atau ruh, perilaku dapat diamati dan
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Oleh sebab itu mulai akhir abad 19 objek
psikologi berubah dari jiwa atau ruh menjadi perilaku. Seiring dengan paradigma
ini, secara terminologi psikologi didefinidikan sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku organisme. Istilah organisme yang berarti makhluk hidup, menjadi
terminologi baru dalam psikologi sebab telaahan psikologi saat ini bukan hanya
kepada manusia tetapi juga kepada makhluk hidup lainnya. Berdasarkan uraian ini,
psikologi perkembangan didefinisikan sebagai ilmu yang memplajari perkembangan
perilaku organisme.
b.
Pengertian Perkembangan Remaja
Sedikitnya ada empat istilah yang berdekatan bahkan saling terkait
pengertiannya dengan istilah perkembangan (development).
Pertama, pertumbuhan (growth),
yakni perubahan yang bersifat
kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar. Perubahan ini
dapat dihitung dengan ukuran-ukuran tertentu. Misalnya, tinggi badan anak SD
dari 110 cm pada usia 9 tahun menjadi 155 pada usia 15 tahun. Perubahan dalam
pertumbuhan dimulai dari tidak ada menjadi ada. Misalnya, bayi yang baru lahir
tidak bergigi, tetapi setelah kurun waktu satu tahun mulai bergigi. Perubahan
dalam pertumbuhan mengikuti prinsip discontinuous.
Misalnya, pada usia dan ketinggian tertentu maka perkembangan tinggi badan akan
berhenti, tidak meninggi terus. Kedua, kematangan (maturation), yakni perubahan kualitatif
fungsi psiko-fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan fungsinya.
Perubahannya alamiah dan hasil belajar. Ketiga,
belajar (learning) yaitu perubahan
perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif . Keempat,
latihan (exercise), yaitu perubahan
perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek
psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Growth, maturation, learning, exercise sama-sama menghasilkan
perubahan perilaku yang menyebabkan organisme mengalami perkembangan (development).
Perkembangan, terutama dalam konsep pertumbuhan (growth), terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat betemunya antara
sperma dengan sel telur sampai akhir hayat. Oleh sebab itu perkembangan (development) dapat didefinisikan sebagai
perubahan sepanjang hayat (changes over time) baik melalui proses
pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan. Jika konteks yang
dimaksud dalam bahan diklat ini remaja, maka yang dimaksud perkembangan remaja
adalah perubahan-perubahan psiko-fisik yang terjadi pada masa remaja sebagai
akibat dari proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan.
c.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan
1)
Aliran
Natvisme
Tokoh aliran ini
adalah Schoupen Howern. Menurut aliran ini perkembangan organisme ditentukan
oleh faktor pembawaan (nativus).
2)
Aliran
Empirisme
Salah satu tokoh
aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan teori “tabula rasa”.
Menurutnya manusia bagaikan “tabula rasa”, yakni meja lilin yang putih bersih
belum tergoreskan apapun. Mau dijadikan gambar gambar apa saja meja lilin
tersebut terserah pelukisnya. Meja lilin di sini diibaratkan sebagai bayi yang
baru lahir yang akan berkembang, sedangkan pelukis adalah lingkungan yang akan
membentuk jadi apapun anak yang baru lahir ini. Dengan kata lain, aliran
empirisme sangat yakin bahwa perkembangan organisme ditentukan oleh lingkungan.
Bahkan J. B. Watson, yang terkenal
sebagai behaviorist dari Amerikat Serikat, pernah sesumbar “Beri aku bayi, lalu
mintalah kepada ku mau dijadikan apa pun
bayi itu. Mau dijadikan dokter, lawyer, guru, bahkan dijadikan criminal.
Mintalah kepadaku”.
3)
Aliran
Konvergensi
Tokoh
aliran konvergensi adalah William Stern. Aliran ini meyakini bahwa baik factor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama penting bagi perkembangan organism.
2. Konsep Remaja dan Tugas
Perkembangannya
1) Pengertian
Remaja
Reamja adalah individu yang terentang pada periode
perkembangan sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya awal masa dewasa.
Masa remaja berlangsung sekitar 11/12 tahun s.d 18/20 tahun.
2) Pengertian
dan Sumber Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah
suatu tugas pada periode perkembangan tertentu yang harus diselesaikan dengan
baik. Sumber tugas perkembangan sebagai berikut.
a. Tuntutan
masyarakat
b. Sosial-budaya
c. Kematangan
fisik
d. Norma
agama
3) Tugas
Perkembangan remaja
a. Kematangan
hidup religius
b. Kematangan
perilaku etis
c. Kematangan
emosional
d. Kematangan
intelektual
e. Kesadaran
tanggung jawab
f.
Peran
sosial sebagai pria atau wanita
g. Penerimaan
diri dan pengembangannya
h. Kemandirian
perilaku ekonomis
i.
Wawasan dan persiapan karir
j.
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
k.
Persiapan
diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga
3. Profil
Perkembangan Remaja dan Implikasinya dalam Pembelajaran
a. Profil
Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Remaja
Remaja Awal
|
Remaja
Akhir
|
•
Laju perkembangan sangat cepat
• Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang
seimbang
•
Munculnya ciri-ciri skunder
(tumbuh bulu pada pubic region, dsb)
• Aktif dalam berbagai jenis permainan/aktivitas
|
•
Laju perkembangan menurun
• Proporsi ukuran tinggi dan berat badan tampak seimbang
•
Organ reproduksi siap difungsikan
• Lebih selektif dalam memilih kativitas
|
b. Masalah yang Mungkin Timbul Karena Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik
·
Kecanggungan bergaul antar remaja bahkan dengan
orang dewasa sekali pun.
·
Self rejection karena self image tidak sesuai
dengan self reality. Pada remaja
kadang – kadang self image terlalu
tinggi atau jauh dari self reality.
·
Gejala
emosional seperti rasa malu ketika menstruasi.
·
Pemuasan biologis yang tidak tepat.
·
Perkembangan
fisik-hormonal & hormonal yang cepat menimbulkan goncangan : “masa badai
dan topan”.
c. Profil
Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif Remaja
Remaja Awal
|
Remaja
Akhir
|
•
Perkembangan bahasa sandi dan mulai tertarik
bahasa asing
•
Lebih bersifat realisme kritis
• Mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal
• Bakat (aptitudes) mulai menunjukkan kecenderungan –
kecenderungan lebih jelas
•
Cenderung berpikir dan bertindak
“here and now”
|
• Lebih memantapkan diri pada bahasa asing yang
dipilihnya
•
Lebih bersifat rasionalisme
idealis
• Logika formal disertai generalisasi konklusif dan
komprehensif
• Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak
•
Sudah mulai berpikir dan
bertindak “what next?”
|
d.
Masalah-masalah
yang Mungkin Timbul Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa dan Kognitif
1)
Belajar bahasa asing yang tidak menyenangkan
cenderung benci terhadap pelajaran dan gurunya.
2)
Ketidakselarasan antara bakat, minat, dan kemampuan.
3)
Terutama pada remaja awal cenderung berpikir “di
sini dan sekarang” dalam mengambil keputusan hidup.
4)
Sangat rentan dengan pemikiran-pemikiran “sesat”
tetapi dasar logika berpikirnya kuat.
5)
Dengan berkembangnya kognitif pada masa remaja
sangat kaya idealisme, pencari idola, rasa ingin tahu, dan ingin
diakui-dihargai. Jika
potensi-potensi ini tidak terfasilitasi dengan tepat sangat mungkin mengalami
salah suai.
e. Profil
Perkembangan Perilaku Sosial, Emosional, Moralitas, dan Religius Remaja
Remaja Awal
|
Remaja Akhir
|
• Diawali dengan kecenderungan ambivalen dalam berteman
• Kebergantungan pada teman sebaya dan semangat
komformitas
• Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi masih labil dan belum
terkendalikan dengan baik
• Mengidentifikasi diri dengan tokoh moralitas yang
diidolakan
•
Muncul perilaku skeptis pada
agama
• Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup
|
• Bergaul dengan jumlah teman terbatas dan selektif
•
Mulai fleksibel terhadap teman
sebaya
• Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi tampak lebih stabil,
terkendali, dan mampu menguasai diri
• Identifikasi diri pada tokoh moralitas idola sebagai hasil pertimbangan
kemandirian nilai
• Penghayatan yang tingi tentang kehidupan reliogius
• Mulai menemukan pegangan hidup yang lebih definitif
|
H.
MASALAH-MASALAH
YANG MUNGKIN TIMBUL BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN PERILAKU SOSIAL, EMOSIONAL,
MORALITAS, DAN KEAGAMAAN
1)
Munculnya
perilaku anti sosial pada remaja
2) Konflik
dengan orang tua
3) Penyalahgunaan
napza
4) Mudah
digerakkan dalam perilaku destruktif
5) Mudah
terlibat dalam kegiatan masa
6) Seks
bebas
7)
Ikatan
solidaritas, nilai, dan tradisi sebaya sangat kuat. Jika melakukan penyesuaian
sosial sangat mungkin konformitas sosial mereka mengarah kepada kelompok sebaya
yang berisiko tinggi.
I.
BIMBINGAN DAN KONSELING BAGII REMAJA
a.
Perlunya Bimbingan dan Konseling bagi Remaja
· Kondisi
psikologis remaja : kaya potensi, vitalitas, dinamis tapi labil.
· Perubahan
pola kehidupan keluarga : ayah dan ibu bekerja à
interaksi terbatas, sentuhan pedagogis berkurang à
anak cari jalan sendiri.
· Kondisi
sosial-budaya-ekonomi : tidak kondusif à
kehilangan idealisme, contoh & pembiasaan yang salah.
·
Pengaruh
situasi global : memperkuat sekulerisme, konsumerisme, hedonisme, dan
individualisme .
b.
Strategi
Bimbingan dan Konseling bagi Remaja
·
Penanaman akidah sejak dini terutama melalui contoh. Dakwah atau pembelajaran agama
dan moral bil ‘af’al / bil hal melalui praktek langsung dan contoh tauladan.
Jika tidak seperti ini dikhawtirkan remaja menjadi skeptis terhadap nilai moral dan agama.
·
Pendekatan dialog
sebagai sarana komunikasi, curhat, tukar pendapat, penyaluran ide, dan
lain-lain.
·
Penyaluran dan penempatan sesuai minat, bakat, dan
kemampuan.
· Memperbanyak aktivitas yang produktif.
Langganan:
Postingan (Atom)