perjalanan ke-2
oleh n3n
Lagi, lagi, aku melewati jembatann itu.
Bukan untuk melihat mega atau senja.
Aku mendapat hal yg lebh luar biasa.
Lebih nikmat memandangi rembulan,
brsama sayup rindu yang sdng lelah berkelana
namun tetap setia dlm lafaz harapannya.
11-10-2014
Bismillah... niatkanlah segala hal yang kita lakukan hanya untuk mencari keridhoan Allah swt. tetap Istiqomah di jalanNya dan semangat!
Sabtu, 11 Oktober 2014
perjalanan ke-1
perjalanan ke-1
oleh n3n
Serasa terbang di jembatan Pasopati
Menikmati kota Kembang yang hiruk pikuk
Memburu waktu
Menghadiri undangan Cendekia
Selesai...
Kemudian menunggu senja
dan berlabuh di Dago
Bukan untuk bermain apalagi dansa
Tapi tertahan kaleng-kaleng berplat B
Menambah kota Kembang semakin sesak
bersama #siBeaten~
10-10-2014
oleh n3n
Serasa terbang di jembatan Pasopati
Menikmati kota Kembang yang hiruk pikuk
Memburu waktu
Menghadiri undangan Cendekia
Selesai...
Kemudian menunggu senja
dan berlabuh di Dago
Bukan untuk bermain apalagi dansa
Tapi tertahan kaleng-kaleng berplat B
Menambah kota Kembang semakin sesak
bersama #siBeaten~
10-10-2014
Kamis, 18 September 2014
kuliah
kuliah
oleh n3n
Bahasa menjadi sebuah media dalam berkomunikasi, menyampaikan ilmu, dan bersosialisasi sesama manusia. Paradigma di masyakarat masih menganggap bahwa bahasa tidak terlalu penting untuk dipelajari. Bahasa itu tidak memihak otak kiri atau otak kanan, tetapi penyeimbang antara keduanya (otak kiri dan otak kanan). Kedudukan bahasa sama seperti ilmu eksak seperti matematika, fisika, biologi, logika dengan kata lain bahasa sebuah ilmu yang perlu kembangkan. Karakter seseorang bisa diketahui melalui bahasa atau cara dia berbahasa. Tergantung pada pemikiran setiap orang, mau berpikir positif atau negatif pada bahasa. Sastra pun ikut andil dalam dunia bahasa. Kita bisa mengetahui dunia melalui sebuah karya, baik itu puisi, cerita pendek, novel, artikel, dan lain-lain.
Bukankah Al Qur'an sangat indah bahasanya? Itulah bahasa. *Subhanallaah..
Presepsi yang sering dilupakan orang-orang adalah pentingnya berbahasa yang baik dalam menjalani kehidupan.
oleh n3n
Bahasa menjadi sebuah media dalam berkomunikasi, menyampaikan ilmu, dan bersosialisasi sesama manusia. Paradigma di masyakarat masih menganggap bahwa bahasa tidak terlalu penting untuk dipelajari. Bahasa itu tidak memihak otak kiri atau otak kanan, tetapi penyeimbang antara keduanya (otak kiri dan otak kanan). Kedudukan bahasa sama seperti ilmu eksak seperti matematika, fisika, biologi, logika dengan kata lain bahasa sebuah ilmu yang perlu kembangkan. Karakter seseorang bisa diketahui melalui bahasa atau cara dia berbahasa. Tergantung pada pemikiran setiap orang, mau berpikir positif atau negatif pada bahasa. Sastra pun ikut andil dalam dunia bahasa. Kita bisa mengetahui dunia melalui sebuah karya, baik itu puisi, cerita pendek, novel, artikel, dan lain-lain.
Bukankah Al Qur'an sangat indah bahasanya? Itulah bahasa. *Subhanallaah..
Presepsi yang sering dilupakan orang-orang adalah pentingnya berbahasa yang baik dalam menjalani kehidupan.
~simpulan kuliah hari ini~
17-9-2014
17-9-2014
Senin, 08 September 2014
untuk senja
untuk senja
kali ini kau terlihat begitu elok
renyah, manis, dan menggiurkan
ingin ku pandang lentik cahaya jingga
bersembayam dalam benak
mengeja detik-detik harapan
saat dibuai rayu pujaan
8/9/2014
kali ini kau terlihat begitu elok
renyah, manis, dan menggiurkan
ingin ku pandang lentik cahaya jingga
bersembayam dalam benak
mengeja detik-detik harapan
saat dibuai rayu pujaan
8/9/2014
Kamis, 10 Juli 2014
Kencana
Kencana
Cinta mendatangiku di sela waktu
merasuki relung hati yang biru
menyiksa hati tersemai selimut rindu
riak angan-angan bertarung renangi syahdu
menggilas ingatan percuma
membalut pelangi dengan awan abu
siarkan butiran hujan, lalu melejit
menjadi pelangi indah tiada tara
menyambut rembulan yang tak kunjung tiba
sembunyi pada goncangan cinta memendam kisah yang sebenarnya
merendam dosa bermandikan sabun wangi di toko-toko
menanti langit, membiru
menggandeng kereta
yang bernama kencana cinta
7-7-2014
Cinta mendatangiku di sela waktu
merasuki relung hati yang biru
menyiksa hati tersemai selimut rindu
riak angan-angan bertarung renangi syahdu
menggilas ingatan percuma
membalut pelangi dengan awan abu
siarkan butiran hujan, lalu melejit
menjadi pelangi indah tiada tara
menyambut rembulan yang tak kunjung tiba
sembunyi pada goncangan cinta memendam kisah yang sebenarnya
merendam dosa bermandikan sabun wangi di toko-toko
menanti langit, membiru
menggandeng kereta
yang bernama kencana cinta
7-7-2014
Dansa
Dansa
: d'cost
sendok, garfu, dan pisau sedang berdansa
menikmati makan siang sederhana namun penuh makna
karna cinta
disertai jepretan lampu karema
enggan beranjak
menjepit jilbab jingga tersorot cahaya mega
gelas dan cangkir ikut berdansa
menikmati bibir merah tak berkata apa-apa
tegukan cinta
beradu dengan tatapan mata yang tak mendua
9-6-2014
: d'cost
sendok, garfu, dan pisau sedang berdansa
menikmati makan siang sederhana namun penuh makna
karna cinta
disertai jepretan lampu karema
enggan beranjak
menjepit jilbab jingga tersorot cahaya mega
gelas dan cangkir ikut berdansa
menikmati bibir merah tak berkata apa-apa
tegukan cinta
beradu dengan tatapan mata yang tak mendua
9-6-2014
Hasni
Hasni
: untuk Sahabatku
polos tingkahmu selalu ada di setiap langkah mentari
menyejukkan hati, mewakili, dan diwakili
ikhlas perangai tiada terganti oleh pelangi ataupun laki-laki
Hasni..
cantik lisanmu
Hasni..
putih hatimu
Hasni..
bolehkah ku pinjam pundakmu yang gagah?
sekedar bersandar melepaskan penatnya amanah
berbagi air mata bahagia karna Tuhan mengizinkan kita bersama
merajut asa, menyulam rak-rak dan buku yang sedang mencinta
memberi nama, mengukir alur peristiwa pembaca
Hasni..
titip sebuah cinta, buku, dan lagu
di atas kertas kusam nan layu
membentuk syair indah mendayu
menebus jasad pilu, meringkuk, tersedu
menyebut namamu
Hasni...
10/7/2014
n3n
: untuk Sahabatku
polos tingkahmu selalu ada di setiap langkah mentari
menyejukkan hati, mewakili, dan diwakili
ikhlas perangai tiada terganti oleh pelangi ataupun laki-laki
Hasni..
cantik lisanmu
Hasni..
putih hatimu
Hasni..
bolehkah ku pinjam pundakmu yang gagah?
sekedar bersandar melepaskan penatnya amanah
berbagi air mata bahagia karna Tuhan mengizinkan kita bersama
merajut asa, menyulam rak-rak dan buku yang sedang mencinta
memberi nama, mengukir alur peristiwa pembaca
Hasni..
titip sebuah cinta, buku, dan lagu
di atas kertas kusam nan layu
membentuk syair indah mendayu
menebus jasad pilu, meringkuk, tersedu
menyebut namamu
Hasni...
10/7/2014
n3n
Sabtu, 21 Juni 2014
Perjalanan
Perjalanan
Marka jalan di penghujung kepunahan
kepulan asap rokok dan kendaraan menjadi teman perjalanan
sayup rerumputan mencumbu langit berawan
cengkrama burung dan cacing melahirkan kemesraan siang itu
begitu juga petak sawah dan pematang
yang tak kalah menyambut bak permadani
menyajikan hijau tak terkalahkan
ku susun molek pertanyaan untuk pujaan
dalam pesakitan
ku merangkak
ada apa? mau kemana?
membungkus penasaran di palung hati terdalam
ku beranikan
ku tanyakan
siapa gerangan?
kau eja hurufhuruf menjadi tak bermakna
hati tebujur kakau tak bernyawa
di antara hamparan semesta
tersungkur dengan bibir berbusa
menganga
bak cakrawala derita
rintik air mata berbuah mutiara hikmah
memercik aspal membasuh luka indah
menjumpai senja bersama anggukkan batas waktu
oh... petang telah tiba
kobaran lafaz azan memanggil tuk berjumpa
aku ingin pulang
mengupas perasaan sendu yang kau lantunkan
menyeru bintang yang kedinginan
malam ini
tanpa pelukan
17-6-2014
Marka jalan di penghujung kepunahan
kepulan asap rokok dan kendaraan menjadi teman perjalanan
sayup rerumputan mencumbu langit berawan
cengkrama burung dan cacing melahirkan kemesraan siang itu
begitu juga petak sawah dan pematang
yang tak kalah menyambut bak permadani
menyajikan hijau tak terkalahkan
ku susun molek pertanyaan untuk pujaan
dalam pesakitan
ku merangkak
ada apa? mau kemana?
membungkus penasaran di palung hati terdalam
ku beranikan
ku tanyakan
siapa gerangan?
kau eja hurufhuruf menjadi tak bermakna
hati tebujur kakau tak bernyawa
di antara hamparan semesta
tersungkur dengan bibir berbusa
menganga
bak cakrawala derita
rintik air mata berbuah mutiara hikmah
memercik aspal membasuh luka indah
menjumpai senja bersama anggukkan batas waktu
oh... petang telah tiba
kobaran lafaz azan memanggil tuk berjumpa
aku ingin pulang
mengupas perasaan sendu yang kau lantunkan
menyeru bintang yang kedinginan
malam ini
tanpa pelukan
17-6-2014
Tak Bertuan
Tak Bertuan
Hujan menyapa malam ini dengan sendu
diiringi lafaz merdu menyiarkan seribu rindu tak bertuan
lihatlah..
bulan tersungkur di punggung langit
memaksaku kembali ke peraduan
angin hilir mudik menyampaikan rindu tak bertuan
rintik hujan mendekap malam
dengan kaca mata mencekam
mencari pemilik rindu tak bertuan
18-6-2014
Hujan menyapa malam ini dengan sendu
diiringi lafaz merdu menyiarkan seribu rindu tak bertuan
lihatlah..
bulan tersungkur di punggung langit
memaksaku kembali ke peraduan
angin hilir mudik menyampaikan rindu tak bertuan
rintik hujan mendekap malam
dengan kaca mata mencekam
mencari pemilik rindu tak bertuan
18-6-2014
Galaxy
Galaxy
Fantasi, ribuan bola warna-warni menyambut bak permadani
kepulan asap rokok tak tau arah pulang
menjadi pewangi ruangan
ruangan yang mencekik penciuman
di antara pose-pose dinding kiri kanan
tiap pasangan meneguk senja bersama minyak wangi
menanti petang romantis nan indah bisik mereka
tapi, di sini kelam sayang
namun tak mencekam
18-6-2014
Fantasi, ribuan bola warna-warni menyambut bak permadani
kepulan asap rokok tak tau arah pulang
menjadi pewangi ruangan
ruangan yang mencekik penciuman
di antara pose-pose dinding kiri kanan
tiap pasangan meneguk senja bersama minyak wangi
menanti petang romantis nan indah bisik mereka
tapi, di sini kelam sayang
namun tak mencekam
18-6-2014
Rabu, 21 Mei 2014
Wanita dan Pertemuan
Melewati detik demi detik, menit, jam. hingga pergantian siang dan malam, aku selalu menanti pertemuan itu. Perputaran bumi terus terjadi, namun mimpi hanya sebuah bunga yang tak bisa dipertanggung jawabkan akhirnya. Perempuan yang mencoba menjaga hati dari sekelumit variasi kehidupan sehari-hari. Jalan liku yang harus dilalui untuk sampai dipertemuan itu, nanti. Aku pernah membaca sebuah buka yang sederhana namun penuh makna. Kisah tentang wanita-wanita hebat yang mendampingi kekasihNya untuk menyeru pada kebenaran yang hakiki. Amboi... mengapa kisah itu hanya bisa kubaca, tetapi sulit kutiru sikap dan sifat wanita-wanita hebat itu.
Kembali pada pertemuan. Meski aku tak sekaya Khadijah r.a., aku ingin mampu menghidupi diri sendiri dan berbagi dengan semua orang, terlebih di jalan menuju kepadaNya. meski tak secemerlang Aisyah r.a., aku ingin gudang ilmu di kepalaku bertambah dan mengamalkan ilmu yang aku punya."Setiap aku malas belajar (ilmu agama), aku selalu ingat bahwa anak-anakku kelak berhak dilahirkan dari rahim perempuan yang cerdas". Meski tak sekasih Fatimah r.a. pada sang ayah, aku ingin membahagiakan orangtuaku dengan menyisihkan sedikit hasil otak dan keringatku untuk menafkahi mereka meski tak diminta. Dan untuk adik-adikku, tirulah apa yang baik dariku dan janganlah sekali-kali kalian meniru sifat burukku. Aku kembalikan seluruh kisah hidupku pada sang Pemilik yang tak pernah meninggalkan sedetik pun. Untuk kekasih yang belum halal bagiku saat ini, ku titipkan rasa cinta pada sang Pemilik Cinta bahwa pertemuan itu akan indah pada akhirnya. Percayalah!
Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah meluruskan niat untuk menggapai CintaNya, ikhtiar memperbaiki diri, menyiapkan pertemuan nanti, mencari ilmu yang bermanfaat, dan merayu Pemilik Cinta untuk pertemuan terbaik yang hakiki. Doa-doa yang terkumpul dalam frame akan selau terselip pada malam hening indah setiap harinya.
~n3n~
Sabtu, 10 Mei 2014
Lelakiku
Lelakiku
:Papah
Pah.. taukah engkau betapa aku sangat mencintaimu.
Rindu peluk hangatmu. Teguran kasih sayang yang tunjukkan padaku.
Pah.. bimbing aku dengan ilmuNya. Diam-diam aku meneladani sifat baikmu dalam berda'wah. Bukan dgn lisan, namun perbuatan seperti yang kekasih Allah contohkan.
Pah.. Tegur aku saat aku salah. Saat berbuat maksiat. Saat dzalim kepada diri sendiri dan orang lain.
Pah.. Dengarkan lantunan ayat suci dari bibirku. Koreksi bacaanku dengan ilmu yang kau pahami.
Pah.. ajari aku shalat menurut pahammu.
pah.. ajari aku kuat sepertimu.
pah.. ajari aku bersyukur, dermawan, dan tegas sepertimu.
pah.. sungguh, aku sangat mencintaimu.
Engkaulah satu-satunya lelaki yang aku cintai setelah Muhammad, Rasulku..
Meski bibir terasa kelu, tapi aku yakin hati kita selalu menyatu dalam cintaNya.
ya! sekali lagi..
Aku sangat mencintaimu karna Allah Swt.
~n3n~
10-5-2014
:Papah
Pah.. taukah engkau betapa aku sangat mencintaimu.
Rindu peluk hangatmu. Teguran kasih sayang yang tunjukkan padaku.
Pah.. bimbing aku dengan ilmuNya. Diam-diam aku meneladani sifat baikmu dalam berda'wah. Bukan dgn lisan, namun perbuatan seperti yang kekasih Allah contohkan.
Pah.. Tegur aku saat aku salah. Saat berbuat maksiat. Saat dzalim kepada diri sendiri dan orang lain.
Pah.. Dengarkan lantunan ayat suci dari bibirku. Koreksi bacaanku dengan ilmu yang kau pahami.
Pah.. ajari aku shalat menurut pahammu.
pah.. ajari aku kuat sepertimu.
pah.. ajari aku bersyukur, dermawan, dan tegas sepertimu.
pah.. sungguh, aku sangat mencintaimu.
Engkaulah satu-satunya lelaki yang aku cintai setelah Muhammad, Rasulku..
Meski bibir terasa kelu, tapi aku yakin hati kita selalu menyatu dalam cintaNya.
ya! sekali lagi..
Aku sangat mencintaimu karna Allah Swt.
~n3n~
10-5-2014
Jumat, 04 April 2014
Karena Cinta
Karena Cinta
oleh Tereliye
Cinta yang baik tidak membuat kita lemah;
Tapi sebaliknya, membuat kita menjadi lebih kuat.
oleh Tereliye
Cinta yang baik tidak membuat kita lemah;
Tapi sebaliknya, membuat kita menjadi lebih kuat.
Cinta yang elok juga tidak menjadikan kita penakut;
Tapi sebaliknya, membuat kita berani dalam kebaikan.
Dan sungguh ketahuilah,
Cinta sejati jelas sekali tidak membuat kita galau, rusuh, pusing tujuh keliling
Tapi sebaliknya, membuat kita tenang dan damai.
Tapi sebaliknya, membuat kita berani dalam kebaikan.
Dan sungguh ketahuilah,
Cinta sejati jelas sekali tidak membuat kita galau, rusuh, pusing tujuh keliling
Tapi sebaliknya, membuat kita tenang dan damai.
Selasa, 01 April 2014
Waktu yang Sehitam Dedak Kopi
Waktu yang Sehitam Dedak Kopi
oleh Acep Zamzam Noor
Waktu yang sehitam dedak kopi di gelasmu itu
adalah sepi. Tahun-tahun merayap perlahan
dari hutan yang terbakar jauh di selatan
Kau tahu, detik masih akan terus berbunyi
pada weker. Menit dan jam akan beranjak pergi
sedang kenangan jumpalitan seperti burung asing
pada sebaris ranting. Asap terus mengepul
Dari tumpukan arang hutan dan sisa api
Kau tahu, waktu yang sehitam dedak kopi itu
adalah sepi yang menyelami kisah cintanya sendiri
Sepi yang terus berdetak pada arlogi. Pada jam besar
yang gemetar di dinding lenggang hari
1/4/2014
oleh Acep Zamzam Noor
Waktu yang sehitam dedak kopi di gelasmu itu
adalah sepi. Tahun-tahun merayap perlahan
dari hutan yang terbakar jauh di selatan
Kau tahu, detik masih akan terus berbunyi
pada weker. Menit dan jam akan beranjak pergi
sedang kenangan jumpalitan seperti burung asing
pada sebaris ranting. Asap terus mengepul
Dari tumpukan arang hutan dan sisa api
Kau tahu, waktu yang sehitam dedak kopi itu
adalah sepi yang menyelami kisah cintanya sendiri
Sepi yang terus berdetak pada arlogi. Pada jam besar
yang gemetar di dinding lenggang hari
1/4/2014
Kutitipkan
Kutitipkan
oleh Acep Zamzam Noor
Pada bulu tubuhmu ku titipkan harap
Sejumlah rakaat yang tak sampai
Kutitipkan agar pelan-pelan, mengendap
dalam pori-pori. Sejumput kalimat
yang tak sempat terucap
Kutitipkan agar diam-diam, meresap
dan mengentalkan darahmu
Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepasang langkah yang patah
Kutitipkan agar lamat-lamat, menjadi gerak
dalam nadimu. Sepenggal ayat
yang tak pernah terdengar
Kutitipkan agar sayup-sayup, berhembus
bersama tiupan napasmu
Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepotong cangkul yang berat
Kutitipkan agar dalam-dalam, menggali
ruang yang tak bisa kumiliki. Setetes keringat
yang kuperas dari pergulatan abadi
Kutitipkan agar lebar-lebar, membukakan lahan
tempatku tersungkur dalam pelukanmu nanti...
1/4/2014
oleh Acep Zamzam Noor
Pada bulu tubuhmu ku titipkan harap
Sejumlah rakaat yang tak sampai
Kutitipkan agar pelan-pelan, mengendap
dalam pori-pori. Sejumput kalimat
yang tak sempat terucap
Kutitipkan agar diam-diam, meresap
dan mengentalkan darahmu
Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepasang langkah yang patah
Kutitipkan agar lamat-lamat, menjadi gerak
dalam nadimu. Sepenggal ayat
yang tak pernah terdengar
Kutitipkan agar sayup-sayup, berhembus
bersama tiupan napasmu
Pada bulu tubuhmu kutitipkan harap
Sepotong cangkul yang berat
Kutitipkan agar dalam-dalam, menggali
ruang yang tak bisa kumiliki. Setetes keringat
yang kuperas dari pergulatan abadi
Kutitipkan agar lebar-lebar, membukakan lahan
tempatku tersungkur dalam pelukanmu nanti...
1/4/2014
Meronta
Meronta
oleh n3n
oleh n3n
Hiruplah
gerimis dengan suka cita
sebagai
kenangan di antara kita
Lukiskan
kerinduan lewat dentuman kata
Tak
manja,
Cukup
menyirami luka
Berduka
Atas
restu yang tak menggema
Disini
ku titipkan doa bersama
Kecupan-kecupan
tak bisa tersampaikan
Begitu
juga pelukan tak bermuara
Semekar
cinta meronta-ronta
1/4/2014
1/4/2014
Minggu, 30 Maret 2014
Dari Syahadat ke Syahadat
Dari Syahadat ke Syahadat
oleh Agus Mustofa
Hidup tak lebih adalah syahadat
Sejak manusia ada di dalam rahim sang ibu
sampai ke rahim sang bumi
sejak badannya belum berbentuk
sampai hancur kembali
sejak ruhNya di tiupkan ke dalam raga
sampai sang ruh meninggalkannya
Hidup tak lebih dari syahadat
ketika mulut dan pikiran berteori - bersyariat
ketika hati mencoba mencari makna
ketika tangan dan kaki mengamalkannya
ketika seluruh jiwa menyaksikannya
Hidup tak lebih adalah syahadat
ketika bergema gumam zikir dalam shalat
ketika mulut kering dalam lapar dan dahaga
ketika zakat tak lagi berbalas harta
ketika haji bermakna pasrah
dan berserah diri hanya kepadaNya
Hidup tak lebih adalah syahadat
saat-saaat ruh, jiwa, dan raga
bersatu padu
menggelorakan kalimat abadi
laa ilaaha illaallah
membubung tinggi menyentuh Arsy Allah
Sang Maha Mulia Sang Maha Perkasa
Saat-saat
seluruh jagat semesta
melakukan gerak abadi tiada henti
bersama langit yang tujuh dan bumi
bersama selaksa bintang dan matahari
bersama para malaikat
dan pasukan iblis yang menari-nari
semua bertasbih tiada henti
Hidup tak lebih adalah syahadat
menepis seluruh berhala dan khurafat
membahanakan tahlil sejati
mengiringi musnahnya diri
menjunjung Dzat Hakiki
sang Ilahi Rabbi
30-03-2014
oleh Agus Mustofa
Hidup tak lebih adalah syahadat
Sejak manusia ada di dalam rahim sang ibu
sampai ke rahim sang bumi
sejak badannya belum berbentuk
sampai hancur kembali
sejak ruhNya di tiupkan ke dalam raga
sampai sang ruh meninggalkannya
Hidup tak lebih dari syahadat
ketika mulut dan pikiran berteori - bersyariat
ketika hati mencoba mencari makna
ketika tangan dan kaki mengamalkannya
ketika seluruh jiwa menyaksikannya
Hidup tak lebih adalah syahadat
ketika bergema gumam zikir dalam shalat
ketika mulut kering dalam lapar dan dahaga
ketika zakat tak lagi berbalas harta
ketika haji bermakna pasrah
dan berserah diri hanya kepadaNya
Hidup tak lebih adalah syahadat
saat-saaat ruh, jiwa, dan raga
bersatu padu
menggelorakan kalimat abadi
laa ilaaha illaallah
membubung tinggi menyentuh Arsy Allah
Sang Maha Mulia Sang Maha Perkasa
Saat-saat
seluruh jagat semesta
melakukan gerak abadi tiada henti
bersama langit yang tujuh dan bumi
bersama selaksa bintang dan matahari
bersama para malaikat
dan pasukan iblis yang menari-nari
semua bertasbih tiada henti
Hidup tak lebih adalah syahadat
menepis seluruh berhala dan khurafat
membahanakan tahlil sejati
mengiringi musnahnya diri
menjunjung Dzat Hakiki
sang Ilahi Rabbi
30-03-2014
Minggu, 16 Februari 2014
Rembulan (3)
Rembulan (3)
oleh
ARaFa
cintaku
kini mematung
membawa obor di pelataran malam
kakinya dipaksa terhenti
demi melihat sesosok rembulan
ya..
engkaulah rembulan itu
tiada bosan menguntit doa-doaku
pula malam ini
dalam helaan cinta aku kembali bernapas
berharap, lantas bergegas tertidur pulas
demi impian pun aku rela bermimpi
berharap bulan yakini hati
tak hendak hilang meski kami menyongsong pagi
membawa obor di pelataran malam
kakinya dipaksa terhenti
demi melihat sesosok rembulan
ya..
engkaulah rembulan itu
tiada bosan menguntit doa-doaku
pula malam ini
dalam helaan cinta aku kembali bernapas
berharap, lantas bergegas tertidur pulas
demi impian pun aku rela bermimpi
berharap bulan yakini hati
tak hendak hilang meski kami menyongsong pagi
16/2/2014
Rembulan (2)
Rembulan (2)
oleh ARaFa
oleh ARaFa
rembulan,
sering-seringlah kunjungi mimpiku
niscaya kami semakin merindu hari
memasak hati
hidangkan mesra
duhai bulan, senyummu pelipur lara
pengembala hati kami di ladang cinta
wahai raga yang belum tersentuh, bersinarlah selalu
aku mencintaimu
niscaya kami semakin merindu hari
memasak hati
hidangkan mesra
duhai bulan, senyummu pelipur lara
pengembala hati kami di ladang cinta
wahai raga yang belum tersentuh, bersinarlah selalu
aku mencintaimu
15/2/2014
Sabtu, 15 Februari 2014
Rindu Penyemai Cinta
Rindu Penyemai Cinta
oleh ARaFa
dan
cinta ini menjelma sepanjang malam..
tunggu, jelas ini bukan cinta
kami telah lama tak bersua
ini sesuatu yang lain..
sesuatu yang hadir karena lama tak bertemu
kamilah lama mengukur waktu
benar.. kurasa inilah yang kami sebut rindu
rindu penyemai cinta
tunggu, jelas ini bukan cinta
kami telah lama tak bersua
ini sesuatu yang lain..
sesuatu yang hadir karena lama tak bertemu
kamilah lama mengukur waktu
benar.. kurasa inilah yang kami sebut rindu
rindu penyemai cinta
4/2/2014
Selasa, 04 Februari 2014
Bekal Doa
Bekal Doa
oleh ARaFa
oleh ARaFa
cukuplah
doa menjadi bekal kita
doa-doa terbaik dari ketulusan para pencinta
khawatirlah pada burung-burung pujian
jangan sampai ia menjadi jalan murka Tuhan
doa-doa terbaik dari ketulusan para pencinta
khawatirlah pada burung-burung pujian
jangan sampai ia menjadi jalan murka Tuhan
3/2/2014
Langganan:
Postingan (Atom)